Begitulah kalimat yang sering diucapkan
oleh orang tua dimana dia akan memasukkan anaknya ke dalam sebuah Sekolah
Negeri di kota tempat tinggalku. Bagaimana tidak, semakin bagus sebuah Sekolah
Negeri apalagi SMA/SMK/MA Negeri, maka biayanya juga bagus….
Tinggi, tinggal menyebutkan berapa uang
masuknya saja tanpa memikirkan siapa dan bagaimana latar belakang keluarga dari
calon Siswa Baru tersebut.
Dimanapun kita berada, apapun pekerjaan
orang tua kita, pastinya kita dan orang tua kita ingin yang terbaik untuk diri
kita. Tapi semuanya itu seolah-olah direkayasa. Biaya yang begitu mahal ketika
akan masuk ke Sekolah baru. Belum masuk biaya seragam sekolah juga.
Padahal Sekolah Negeri yang menjadi
favorit itu tahu, bahwasanya anak-anak yang masuk lewat tes mandiri adalah anak
– anak yang pintar. Dan kebanyakan dari anak yang cerdas dan pintar itu punya
latar belakang keluarga yang menengah ataupun kurang mampu.
Anak-anak yang punya latar belakang
itulah yang gigih untuk mewujudkan cita – cita mereka.
Mereka senang untuk berkompetesi agar
bisa masuk ke sekolah Negeri.
Zaman dulu sama zaman sekarang benar –
benar berbeda…. Dulu, masuk sekolah Negeri itu murah, tapi sekarang nggak…
Identik sekali bahwa sekolah hanya
untuk orang beruang dan kaya saja.
Iya, Why Not!!!
Andaikan ada 1 keluarga mempunyai 5 orang anak, dan 3 orang anaknya akan masuk
ke Sekolah Menengah Kejuruan .
Ketika mereka dites secara Mandiri,
ternyata ketiga – tiganya lulus dalam SMK negeri yang berbeda – beda sesuai
dengan keinginan mereka.
Sewaktu nama mereka ada di pengumuman,
betapa bahagianya mereka, akan masuk ke sekolah yang mempunyai fasilitas
lengkap, bangunan gagah dan mewah ini. Sudah terbayang akan betapa enaknya
belajar di sekolah yang mereka idam – idamkan ini.
Pada saat akan diadakan rapat bersama
orang tua, pihak sekolah tentang biaya masuk, betapa terkejutnya sang bunda
mereka.
Air matanya dengan sengaja mengalir
jatuh dengan deras. Bagaimana tidak, pihak sekolah menyebutkan uang masuknya
berjuta – juta, belum pembangunan, komite dan lain-lainnya.
Seolah beliau tidak mau diam,
diangkatlah tangannya dan diberikannlah pertanyaan kepada Pihak sekolah, Sambil
menangis dia memegang mik tersebut dan seakan tubuh rentanya mau jatuh.
Beliau menceritakan semuanya, bagaimana
hidupnya, untuk makan sudah susah. SPP per bulan juga begitu besar baginya, ada
3 orang anaknya yang akan disekolahkan.
Ya Alllah, beliau seakan memohon agar
uang tersebut jangan semahal itu. Mau bagaimana lagi, itu semua adalah kebijakan.
Tak tahan ku lihat beliau seperti itu.
Ya, dia seumuran ibuku, ku ingin berontak dan bilang, kenapa orang miskin tidak
bisa menikmati lagi pendidikan ini.
Begitu banyak anak yang putus sekolah
di tengah jalan. SPP menunggak 3 bulan langsung dipanggil orang tuanya. Dikasih
surat kalau orang tua tidak bisa melunasi SPP anaknya, sang anak tidak
diijinkan untuk belajar lagi…..
Apakah itu pendidikan zaman
sekarang????
Memang pendidikan seorang anak itu
adalah tanggung jawab orang tuanya.
Dan memang pendidikan itu mempunyai hak
dan kewajiban.
Sekolah juga berupaya untuk
meningkatkan mutunya dengan cara seperti itu.
Semakin tinggi pendidikan seperti itu,
banyak anak-anak yang pintar beralih ke swasta. Mereka mencari yang lebih
murah, walau fasilitasnya terbatas.
Aku berharap, semoga pendidikan
disediakan buat keluarga yang kurang mampu. Orang kaya memang banyak tapi yang selalu hadir dan meramaikan suasana
adalah orang yang berlatar belakang menengah ke bawah, di jalan, di sawah, di
kolong jembatan, di hutan dan di tempat lain mereka mencari nafkah.
Pastinya mereka sebagai orang tua tidak
ingin anaknya seperti mereka. Mereka ingin juga melihat anaknya menjadi
insinyur, pejabat, menteri atau guru dan lain-lainnya.
Betapa banyak impian orang tua dan anak
yang ingin memperbaiki hidup.
Tapi banyak juga orang tua yang
berusaha membiayai sekolah anaknya dengan gigih, yang pasti anaknya bisa sukses
dan bahagia nantinya.
Berbahagialah kaleand semua yang telah
menamatkan pendidikan 12 tahun.
Jangan kecewa buat anak-anak yang putus
sekolah, karena hidup kalian masih panjang. Cobalah untuk menjadi lebih baik.