Sabtu, 07 Juli 2012

Pendidikan Hanya Untuk Orang Kaya




Begitulah kalimat yang sering diucapkan oleh orang tua dimana dia akan memasukkan anaknya ke dalam sebuah Sekolah Negeri di kota tempat tinggalku. Bagaimana tidak, semakin bagus sebuah Sekolah Negeri apalagi SMA/SMK/MA Negeri, maka biayanya juga bagus….
Tinggi, tinggal menyebutkan berapa uang masuknya saja tanpa memikirkan siapa dan bagaimana latar belakang keluarga dari calon Siswa Baru tersebut.
Dimanapun kita berada, apapun pekerjaan orang tua kita, pastinya kita dan orang tua kita ingin yang terbaik untuk diri kita. Tapi semuanya itu seolah-olah direkayasa. Biaya yang begitu mahal ketika akan masuk ke Sekolah baru. Belum masuk biaya seragam sekolah juga.
Padahal Sekolah Negeri yang menjadi favorit itu tahu, bahwasanya anak-anak yang masuk lewat tes mandiri adalah anak – anak yang pintar. Dan kebanyakan dari anak yang cerdas dan pintar itu punya latar belakang keluarga yang menengah ataupun kurang mampu.
Anak-anak yang punya latar belakang itulah yang gigih untuk mewujudkan cita – cita mereka.
Mereka senang untuk berkompetesi agar bisa masuk ke sekolah Negeri.
Zaman dulu sama zaman sekarang benar – benar berbeda…. Dulu, masuk sekolah Negeri itu murah, tapi sekarang nggak…
Identik sekali bahwa sekolah hanya untuk orang beruang dan kaya saja.
Iya, Why Not!!!
Andaikan ada 1 keluarga mempunyai  5 orang anak, dan 3 orang anaknya akan masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan .
Ketika mereka dites secara Mandiri, ternyata ketiga – tiganya lulus dalam SMK negeri yang berbeda – beda sesuai dengan keinginan mereka.
Sewaktu nama mereka ada di pengumuman, betapa bahagianya mereka, akan masuk ke sekolah yang mempunyai fasilitas lengkap, bangunan gagah dan mewah ini. Sudah terbayang akan betapa enaknya belajar di sekolah yang mereka idam – idamkan ini.
Pada saat akan diadakan rapat bersama orang tua, pihak sekolah tentang biaya masuk, betapa terkejutnya sang bunda mereka.
Air matanya dengan sengaja mengalir jatuh dengan deras. Bagaimana tidak, pihak sekolah menyebutkan uang masuknya berjuta – juta, belum pembangunan, komite dan lain-lainnya.
Seolah beliau tidak mau diam, diangkatlah tangannya dan diberikannlah pertanyaan kepada Pihak sekolah, Sambil menangis dia memegang mik tersebut dan seakan tubuh rentanya mau jatuh.
Beliau menceritakan semuanya, bagaimana hidupnya, untuk makan sudah susah. SPP per bulan juga begitu besar baginya, ada 3 orang anaknya yang akan disekolahkan.
Ya Alllah, beliau seakan memohon agar uang tersebut jangan semahal itu. Mau bagaimana lagi, itu semua adalah kebijakan.
Tak tahan ku lihat beliau seperti itu. Ya, dia seumuran ibuku, ku ingin berontak dan bilang, kenapa orang miskin tidak bisa menikmati lagi pendidikan ini.
Begitu banyak anak yang putus sekolah di tengah jalan. SPP menunggak 3 bulan langsung dipanggil orang tuanya. Dikasih surat kalau orang tua tidak bisa melunasi SPP anaknya, sang anak tidak diijinkan untuk belajar lagi…..
Apakah itu pendidikan zaman sekarang????
Memang pendidikan seorang anak itu adalah tanggung jawab orang tuanya.
Dan memang pendidikan itu mempunyai hak dan kewajiban.
Sekolah juga berupaya untuk meningkatkan mutunya dengan cara seperti itu.
Semakin tinggi pendidikan seperti itu, banyak anak-anak yang pintar beralih ke swasta. Mereka mencari yang lebih murah, walau fasilitasnya terbatas.
Aku berharap, semoga pendidikan disediakan buat keluarga yang kurang mampu. Orang kaya memang banyak  tapi yang selalu hadir dan meramaikan suasana adalah orang yang berlatar belakang menengah ke bawah, di jalan, di sawah, di kolong jembatan, di hutan dan di tempat lain mereka mencari nafkah.
Pastinya mereka sebagai orang tua tidak ingin anaknya seperti mereka. Mereka ingin juga melihat anaknya menjadi insinyur, pejabat, menteri atau guru dan lain-lainnya.
Betapa banyak impian orang tua dan anak yang ingin memperbaiki hidup.
Tapi banyak juga orang tua yang berusaha membiayai sekolah anaknya dengan gigih, yang pasti anaknya bisa sukses dan bahagia nantinya.
Berbahagialah kaleand semua yang telah menamatkan pendidikan 12 tahun.
Jangan kecewa buat anak-anak yang putus sekolah, karena hidup kalian masih panjang. Cobalah untuk menjadi lebih baik.